Monday, February 25, 2013

Seperti Matahari

Satu hal dalam angan, mencumbu malam temaram, melewati malam dan menunggu mentari. Sinar surya sudah terlihat terang, burung2 pun sibuk mencari makan. Siang pun sudah mulai memanas dibawah terik matahari, kulit tipis ini tak mampu menahan panasnya, keringat bercampur debu, namun tak sedikitpun aku tau kemana malam dan mentari meninggalkanku. Di sini aku melawan arus kerasnya kehidupan. 
Seperti Matahari........

Monolog


barisan malam penjaga kehormatan
hormat saya kepada sang penjaga malam
kenapa kau hanya diam saja (benda mati)
apa kau tertawa melihatku, apa kau sedih, karena tak ku pindahkan ke lain tempat??
knp kau hanya diam saja,? bicaralaahh..!!
tak perlu kau menatap ku seperti itu..
apa kau masih setia menemani ku disini,.
bicaraalaahhhh…!!
sahabat malam
engkau begitu begitu saja tak pernah berubah
knp kau tak seterang malam kemarin..
sudah cukup aku berbicara pada mu
wahai malam ku, tetap lah menjadi malam yg selalu setia ditemani bulan & bintang

Friday, February 22, 2013

Anak Tikus

Suatu ketika, sebut saja "anak tikus" sedang kesusahan dan ketakutan karena nyawanya sedang terancam. saat senja akan segera tenggelam anak tikus ini bertemu dengan temannya, bernama "sapi." pi sapi, kenapa kau kus? dan si tikus menceritakan permasalahannya "aku sedang ketakutan, karena nyawaku terancam, aku melihat pak kepala desa membawa perangkap tikus yg di beli di pasar tadi sore" mau kah kau membantuku, sapi? "ujar tikus. maaf kus, aku tidak bisa membantumu, kau harus bisa mengatasi permasalahan kau sendiri, aku tidak mau ikut campur. "Jawab tikus. tikus pun merasa kecewa mendengarkan jawaban sapi, tikus pun pergi meninggalkan si sapi. Keesokan harinya, burung-burung gereja berkeliaran sibuk mencari makan membuat suasana siang itu menjadi ramai. tikus yg malang duduk terdiam melihat burung-burung gereja itu, sepertinya mereka kompak sekali. beberapa menit kemudian sang ayam menghampiri si tikus, "kus, kenapa kau dari tadi aku lihat kau nampak murung terdiam duduk lesu disini?" Tanya ayam. lalu, tikus menceritakan permasalahannya, masih sama dengan cerita di atas. 

kala itu, di dusun "suka maju tak gentar" akan terjadi panen padi besar besaran, semua para petani sibuk memasang perangkap tikus, begitu pula dgn pak kepala desa. perangkap pun terpasang di pinggiran sawah yg tanahnya lumayan subur. Alhasil setelah 1hari memasang perangkap tikus itu, pak kepala desa pergi ke sawah untuk melihat perangkap yg dia pasang kemarin, tapi apa yg diharapkan tidak sesuai keinginan, bukannya tikus yang kena perangkap melainkan ular. saat melepaskan ular dari perangkap tikus itu, tiba2 ular itu bergerak dan mematok tangan pak kepala desa, "auh jerit kepdes." patokan ular berbisa itu membuat tubuh pak kepala desa terbuai lemas, dan untung saja ular itu mati kena libasan parang pak kepdes. pak kepdes berteriak meminta bantuan, terdengar suara hentakan kaki seperti di kejar maling. eh, si solihin anak camat. 


hahahahahahaha.. ngakak baca karangan sendiri, besok ya ane lanjutttt.. penulis mau bobo dah ngantuk brayy..

Thursday, February 21, 2013

"Dengan ilmu kita bisa hidup dimana saja"

Bukan Puisi/Pantun

Aku duduk sendiri (teras depan rumah)
Sedari pagi hujan tak kunjung redah dan langit mulai gelap
Senja kala ini tak seindah sebelumnya
Sejuta butir awan menghasilkan jutaan tetes air
Hujan
Teringat sepanggal cerita indah nan jauh disanaa
Apa kabar
Kamu?
Ini bukan puisi atau pantun jenaka yg menggelitik
Kamu jangan tertawa. cukup senyum saja sudah manis
Aku disini masih tetap seperti dulu
Selalu merindu...

Saturday, February 16, 2013

Touring : Pasid - Sipirok - Tarutung - Sibolga #SumateraUtara


Thank God, Thank All Byonic Pasid, and Thank All Simpatisan Byonic Pasid, touring perdana sukses, salam satu aspal