Friday, February 10, 2012

Waste - Foster The People

I'll hold your hand when you are feeling mad at me
Yeah when the monsters they won't go away,
The windows are closed,
I'll pretend to see what you see

"How long?" I say, how long will you relive the things that are gone?
Oh yeah, The devil's on your back but I know you can shake him off

And every day that you want to waste, that you want to waste, you can
And every day that you want to wake up, that you want to wake, you can
And every day that you want to change, that you want to change, yeah
I'll help you see it through 'cause I just really want to be with you

You know it's funny how freedom can make us feel contained
Yeah When the muscles in our legs aren't used to all the walking
I know if you could snap both your fingers that you'd escape with me
But in the meantime, I'll just wait here and listen to you when you speak... or scream

And every day that you want to waste, that you want to waste, you can
And every day that you want to wake up, that you want to wake, you can
And every day that you want to change, that you want to change, yeah
I'll help you see it through 'cause I just really want to be with you

The truth cuts us and pulls us back up
And separates the things that look the same
Then you can fight it off, you can fight it off, you can

And every day that you want to waste, that you want to waste, you can
And every day that you want to wake up, that you want to wake, you can
And every day that you want to change, that you want to change, yeah
I'll help you see it through 'cause I just really want to be with you

Thursday, February 9, 2012

Remember You


Remember You…
judul poto ini, yang saya juga ga sempet nanya yang ngedit dan ngasih judulnya siapa… terlalu Iya Bgt gitu skrg… (aseeekk…)
mereka-mereka, yang anjir belum sebulan kenal juga„, kok kaya udah kenal bertahun-tahun yaa.. kok kaya temen TK terus kita ga sengaja ketemu di atas gunung.. (berle..)
bahkan, sekarang… rasa rindu menggebu-gebu,.. tiap malam, paling tidak, kita komunikasi di berbagai jejaring sosial yang lagi in banget itu loh.. selalu mikir, mereka itu temen kemarin sore… kok bisa sesayang ini yaa.. (anjir ini serius ga berle…) pernah kepikiran, gimana kalau mereka itu jahat, mereka itu ga asyik, mereka itu garing, mereka itu nyebelin, mereka itu cule (dalam bahasa anak gaul sunda yang artinya culas *kurang lebih begitu*), dan sejauh ini, pikiran itu tertampikkan… (semacam tidak terbuktilah *insyaAllah* :D)…
barudak kemarin sore (barudak itu semacam arek-arek)… terlalu membekas, di pikiran saya akhir-akhir ini.. bahkan dengan kata lain, mereka mengalihkan dunia ku (ponds) .. dunia bandung, yang sebentar lagi menjadi metropolitan itu looh mulai tertepikan… bahkan dengan mereka, saya yakin satu mimpi, itu mimpi yang bakal jadi kenyataan.. mimpi yang g cuma “ingin” tapi “akan” (sedeeep….)… ah sial… barudak kemarin sore itu racun sekaligus penawarnyaa… (yoiii..)
ga perlu saya ceritakan, gimana kronologis saya ngapain ke Jogja, karna itu biasa-biasa aja… kita skip, dan langsung ke malam hari, malam rame di kopi joss (kopi tak pernah ingkar janji bray…)„
ini semua berawal dari angkringan, 30 mei 2011 pukul 21 an..
kenal sama bang ali, kukuh, dan obi, waktu singkat nan indah, dilalui dengan main “seven skop” semacam permainan di las vegas, yang ntah kenapa kukuh g bisa memainkannya… dan yang lebih parah lagi, di Pangandaran (tempat saya skripsi itu loh, yang pesisir enjoy destroy itu looh… ), saya master maen poker sama seven skop (ada bukti poto au yang dengan ketentuan Tuhan, jongkok berkali-kali bahkan berpuluhan kali, karena saya mengalahkannya…hehe), tapi pas disitu, dimalam itu, yang cerah itu, yang pake “bayaran..” itu, saya ga dapet duit banyak, damn… cristy yang tiba-tiba jadi bandar koin gope an, disusul lena, disusul gigi, disusul siapa lagi yaa (anee  lupa)… ahhh.. jadi begitu lah singkat ceritanyaa… (jd ga singkat)
lanjut ke benteng, VrederBurg (bener ga yaa nulisnya?) …
ada orang maha jahil, yang dengan kesadarannya sendiri membuat saya berjalan kaki dari kopi joss ke vredeburg itu.. (mungkin dia mau ngetes kesungguhan saya naik gunung..mungkin loh yaa.. tapi ternyata salah, dia itu dendam, gara2 suka saya katain, dia itu siapa, dia itu yang ternyata kini menjadi soulmate saya..).. menjelang waktu shaur untuk indonesia timur, kita masihlah, bergaya bak poto model di VredeBurg itu.. ngerasa vredeburg punya mereka, ngerasa Jogja NU AINK (ungkapan orang sunda yang artinya… MEMILIKI)… ntah berapa ratus JPEG yang tersimpan mungkin dibeberapa komputer kukuh, obi, atau bang ali„, dan berapa MB juga menuhi memori komputer mereka… dan pasti, karena jarak jogja-bandung lumayan jauh, poto-poto itu di upload, agar kami di bandung kota kembang ini bisa lihat..
oke, kita skip beberapa hari setelah VREDEBURG (baca benteng coy)…
saya, lena, dan asti, yang dengan ikhlas hati “memperdalam” mata kuliah Sistem Pemerintahan Daerah (sispemda.red), efek dari keterlaluan enjoy ria dikampus wkt semester 4. dan dengan berat hati mengikuti lagi mata kuliah yang jujur aja, saya ga ngerti apa hubungan pusat dan daerah apalagi kalo disangkut pautin dengan regulasinyaa (so asik… )..
oke terima kasih 2009, kalian bawa kami ke Solo, sehingga, ada satu kesempatan lagi, untuk mengukir cerita di Jogja…
bis sore itu, dengan riang meluncur ke Jogja, bis yang isinya dikit, dan cuma angkatan kita aja di tambah ryan anak 2008 yang terlalu terbawa suasana bergaul dengan angkatan 2007.. bis yang selama perjalanan, lagunya “hamil duluan” itu… bis yang sebetulnya terancam Galelut (berantem) karena di dalamnya penuh bibit-bibit maha jahil dan ga pandang bulu melakukan kejahilan yang paling sadis sekalipun… (ga kok, ga gitu-gitu banget juga..)
dengan semangat 45, lena nyuruh saya siap-siap… (ambil tas nya dan jalan ke pintu depan) . hah??? secepat itu kah saya harus turun dari bis ini… (dalam hati).. pikiran langsung menerawang, tar malam naik gunung, Naik loh, jalan kaki, ga naik trail nya om, ga dibantuin mang ulep, mang pey, mang hafer, semua ajudan papa ga ada… (cie ajudan…)…
ritme turun dari bis Biasa, turun, nunggu bang ali, ke angkringan nyamperin bang opik dan babar, dan akhirnya saya harus dibonceng babar.. kita diem.. (iyaa diem-dieman…) ga ada satu kata basa basi yang terucapkan… liat, asti ngobrol, liat lena ngobrol… saya sih sebenernya pengen nanya.. “masih jauh?” tapi takut babar ngerasa jadi tukang ojek… (piss…) terus pengen nanya “ini UGM?” terus pengen nanya “jogja panas yaa” tapi itu g satu kata pun terucapkan„ babar, sekira nya kamu baca tulisan ini… km akan tertawa sendiri juga kan… dan kenapa km wkt itu g nanya duluan… hehhe..
jreng-jreng, sampailah di satu kosan, yang saya paham betul, berantakan, bersih dan kotor kosan tersebut, tergantung kadar kegalauan pemiliknya… (ngakuu boy..). yaa pas kami datang, keadaan bisa dibilang.. mereka sedang “biasa aja” (este…*sok tau*).. karna ada bagian yang beres, dan bagian yang berantakan… hehe…
bruuukkk…
saya yang memang sudah mendambakan kasur dari semenjak di DPRD Kota Surakarta… menjatuhkan badan dikasur, yang ternyata ibarat pembalut, kasur itu slim… :p. bukannya cule (semacam culas dengan konotasi dan arti paling sederhana ke anak-anak mudaan..) saya liat bang ali, sibuk nyiapkan alat-alat buat naik gunung dan saya cuma tiduran, dan lagi-lagi pikiran saya ke gunung yang tak pernah terbayangkan itu.
(dalam pikiran saya..)
gunung apa yaa namanya… ada di google gaa… disana da sinyal ga? ada wc? ada warung? ada jalan nya ga? kaya gunung di depan villa saya ga? gimana kalo tiba-tiba ada petir? nanti kaya anak wanadri yang kesambar petir di gunung wayang.. ada binatang buas g? gimana kalo tiba-tiba saya ngilang di balik kabut? gimana kalo tiba-tiba tangan saya terjepit tebing (like 127 hours)? dan yang paling saya takutin, ini siapaa… itu siapaa… ini lagi datang-datang ke kamar, gaya udah reggae maksimal, pasti anaknya bakal sok gaul dan nyebelin.. ini lagi yang punya kamar ini.. jutek bgt… malah suka teriakin saya ke temannya dengan kata “luluk” (kalo g salah deh gue lupa…) halo… gue ratuu… :p terus lagi ini obi sama kukuh, yang udah saya kenal (setidaknya kita pernah ketemu dan menggila di Vredeburg) kemanaa gitu… katanya disinilah disitu laah… dan saya tau mereka abis dari tempat yang cuma ada dalam mimpi saya… (envy…)”
tapi lama-lama semua mencair kaya es… lama-lama juga nunggu kukuh dan obi ga datang-datang… sekonyong-konyong obi datang, tiduran bentar dan pergi lagi, pukul sudah menjelang larut malam, dan saya masih tiduraan.. lagi-lagi saya bicara sama hati… “si saya yang di lahirkan oleh mama papa dengan banyak mang-mang yang siap melayani, kadang terbesit, bisa ga yaa sendiri, ga minta bantuan orang lain, apalagi sekarang, depan lena asti, saya g boleh lemah. abisnya lena bilang sama bang ali, kalau perjalanan naik gunung 2 jam bisa jadi 3 jam… ooo… itu mengakar dalam benak, dan mencoba untuk membuktikan, GA AKAN TERJADI…(asiik„,), terlebih, banyak yang meragukan kemandirian saya, termasuk, mama papa juga.. :’( (loh jadi curcol) ahhh itulah intinya…”
dan lamunan pun terpecahkan, dengan aba-aba, “ayoo pergi sekarang… kita siap-siap…” dengan kesengajaan saya malas bawa sepatu kets dan saya lupa kapan juga terakhir pake sepatu itu„, (tapi punya loh…) akhirnya minjem spatu bang opik yang bersih dan baru di cuci, dia itu loh sepupunya bang ali, yang masih aja kaku kaya kusen.. :D
satu orang lagi belum dataang„, itu yang namanya kukuh, belum datang-datang juga, (kemanaa yaa kukuh, jangan-jangan ga jadi ikut *dlm hati*).. tiba2 ada samar-samar bayang-bayang datang dr balik lorong kosan, sampai pas dia ngajak salaman, saya baru kenal ini kukuh, (kuh… maaf yaa kamu hitam sekali seperti kopi yang tak pernah ingkar janji.. hehe)
mungkin sekitar jam 1 waktu indonesia timur kita caw ke manaa yaa, dan masih pas disitu juga, saya belum inget nama gunungnya… saya sama bang ali, dan ntah kenapa semenjak perjalanan ini, saya merasa kita soulmate (ngetik ini tidak dibawah todongan senjata)… terus lena sama “pangaribuan” alias logo alias pargabus alias topan harahap, itu loh cowo bujangan asal medan, tapi 4 tahun di bogor, sehingga dia mengerti arti kata “kaleum”, si pangaribuan ini (panggilan kesayangan yang berasal dari susahnya saya menangkap kata pargabus) berasa rossy, jalan motor nya seenak nenek moyangnya, kalo mau nyalip suka menikung tajam.. oke lanjut asti dengan obi, iyaa obi yang baru pulang dari puncak maha dewa, mengendarai sepeda motornya dengan enjoy, serasa seharian kegiatan dia cuma tidur, padahal ngga…
kami ini pasukan belakang, bang opik dan kukuh, kemudian babar dengan moko, melaju kencang tak karu-karuan sampai tak terlihat batang hidungnya.. (piye to..). sampai akhirnyaa.. kita sampai di kaki gunung… dan sampai di kakinya saja, saya belum ingat nama gunungnya (walau berkali-kali nanya) ini bukan masalah lambatnya darah ke otak, tapi karna dia mendominasi pikiran saya„, (dia?? eaa… becandaa kali)
mulai Deg-degan…
liat ke atas, dan gelap, pernah sempet terpikirkan, ini Dinas Bina marga, sumber daya air energi dan sumber daya air mineral, pernah kesini ga sih„, bikinin lampu mercury kek, atau bikinin tangga kek, atau apa kek lah yang dapat menunjang kegiatan wisata. (skripsi saya loh… so?)
oke, naik„, dengan susunan dr paling belakang, bang ali, obi, kukuh, ratu, pangaribuan.. dan (tolong pangaribuan setelah km itu siapa).. berjalan dengan senang hati.. senang karna ini pertama kali buat saya, naik gunung tanpa motor trail, tanpa mang ulep, tanpa mang pey, tanpa mang aco, yang selama ini memanjakan saya..
semacam outbond dengan suasana jauh lebih menantang daripada area paintball di lembang (daerah di bandung)… oke, masih slow… tebing dan tali, oke masih slow… tebing dan tali lagi.. oke masih slow… tebing dan breet (bunyi)… obi kok ga muncul-muncul… ternyata dia nyangkut… padahal udah kaget tiada tara… oke obi jd maju di depan.. terus pas ada area yang 127 hours banget, anak-anak depan kok nyangkut ga maju-maju, ternyata babar menemukan binatang paling aulia takutin seumur hidupnya dan yang paling wesi (temen kampus) paling cari-cari untuk dijual katanya obat dan mahal. binatang itu ialah tokek yang saya ga perlu repot nyari bahasa latin nya di google kan cuy?
suasana semakin edan banget, pas satu-satu lampu center mati, dan yang paling di sesalkan oleh asti ialah, kenyataan bahwa saya dengan sengaja nyopot cashan senter dan diganti ngcash BB, yang plis bgt, ga anak gunung bgt deh… dan pasti, BB ga guna di atas gunung… hahha.. maafkan si kami karna kami newbie yaa agan-agan… piiiisss…. haha
dalam sunyi, tiba-tiba “naik-naik ke puncak gunung” hah??? penilaian saya terhadap cowo reggae dan tampang ga minus-minus amat ini langsung menjudge, ini anak tampilan kaya gini sih, bukan berguru kek Bob Marley tapi ke mbah surip..
mbook yaa, piye to, saya berharap dia nanyi
” one love, one heart, let’s get together and feel all right”
ehh, dia malah nyanyi “naik-naik ke puncak gunung”nah dari situ lah, saya merasa pangaribuan ini merupakan sosok mahluk langka yang slalu menutupi jati dirinya.. dia yang kuliah di photografi, mungkin menjiwai aktingnya, pura-pura, mungkin dia adalah penganut nike ardila sejati, dunia ini panggung sandiwara.. terlepas apa tujuannya, yang pura-pura ga tau reggae, pura2 ga tau Tarling pantura.. pura2 ga expert main gitar, tapi untuk lagu “naik-naik gunung” itu, saya yakin itu ga pura-pura, itulah dia yang sbener-benernyaa.. kekanak-kanakan walau pikirannya sudah agak porno. haha…
dan dia itu, menerangi jalan saya.. (tanpa ucapkan makasih, batin saya berterima kasih pangaribuan…)
oiii… kaleum boy | kaleum apaan.. | sek-sek…
semakin nanjak, semakin lelah, dan air semakin menipis (air? menipis?), dan bruuuk, lagi-lagi belakang itu penuh kejutan„, apalagi ini yang nyangkut?? ngebalik, ehhh„, babar tergeletak„, jleb, inget ade dirumah, namany sultan yaa 11-12 badannya sama babar, tapi gantengan ade saya, hehhehe.. saya tungu sambil ngeliat babar, tapi kok g bangun-bangun, bruk-bruk saya turun, dan nanya kabar dia (piye to.. masi aja nanya kabar…) ohh, saya punya kayu putih aromatherapy yang hampir sekali pake lagi itu, saya pijitin dikepala babar.. smoga babar inget jasa saya (kalaupun lupa saya mau ingetin, biar nanti kalo babar jadi pilot, ehh apapun yang berhubungan dengan penerbangan, bisa gratis.. haha).. dalam hati (ini orang yang bonceng saya pertama kali.. kok dia ga kuat gini… apa jangan-jangan gara2 td dia grogi ngebonceng saya, haha.. berle… dan g ada korelasinya juga… :p)
akhirnya babar bisa semangat lagi, dengan lagu-lagu dangdut, mengalun dari hp nya, sejujur-jujurnya saya g terlalu suka dangdut, bahkan bisa di bilang, plis„ jangan dangdut lah plis… (maaf bukan menyinggung siapa-siapa saja yang lagu dan muka nya dangdut banget.. @nomention) (terus ada yang mention @ratubulqiah) siaal… :p
mulai berat sekali dada, tapi woles (selow).. terlebih lagi, suasana di belakang tidak hening, yaa sekedar membangkitkan suasana biar terkendali aja sih maan… dan bang opikyang nun jauh disana, akhirnya saya bisa lihat… dan dia ini masih menjadi sebuah misteri.. terlalu sungkan untuk diajak bercanda waktu itu, mungkin pada saat itu jiwanya bukan bersama kami.. (aheey…)
sampai ditebing terakhir…ketemu sama 2 bapak-bapak, yang ntah kenapa begitu nyambung dengan kukuh, dan saya tidak mengerti bahasa mereka.. dan itu susah (tebingnya, bukan bahasa nya) … huh hah huh hah… aba-aba … dan saya slalu bilang “bisa…. (insyaAllah)” saya naik„, ooooooo…… sampai jugaa… terbayarkan??? SURE…
saya bisa lihat apa yang terlihat, indah… mungkin ini perasaan yang relatif, perasaan yang  ”pernah kok” menurut bang opik yang udah pernah kesini sebelumnya, perasaan yang “ga seberapa” buat obi yang baru pulang dari mahameru, perasaan yang “syukur bisa liat orang seneng” menurut bang ali yang udah ngajak igo bandungnya nyampe kesini, perasaan yang “santay aja lagi” buat kukuh, yang terbiasa dengan dieng, perasaan yang beda-beda, buat lena, asti, pangaribuan, moko, dan babar…
indah, ga cuma itu aja sih dibenak saya… saya menyesali 21 tahun tanpa petualangan, halo sebentar lagi 22 tahun, dan saya baru taklukan satu gunung… ohhh kemane aja gue selama ini.. ngapain ajee„, ada rasa yang ga bisa dibeli… ga kaya pas kita mau naik tornado, kita bisa beli tiket dufan, ga kaya pas kita pengen nonton pirates of the carribean kita bisa beli di XXI, ga kaya waktu kita pengen berkuda, kita bisa dateng ke Dranch (area berkuda di Lembang Bandung), ga kaya pas kita pengen ke pantai kita masuk loket retribusi Disbudpar, ga kaya kita pengen nyanyi, kita bisa sewa room ke NAV…
dan puncak gunung, itu ga bisa di beli…
saya duduk, lihat apa yang saya pengen lihat, saya nikmatin, ada taste yang beda kalau orang naik gunung, perasaan kaya kita naik kelas gara-gara belajar, perasaan dapet nilai A bukan karena nyontek, perasaan kaya kita udah bisa bikin senyum orang tua, perasaan yang sesuai dengan apa yang kita perjuangkan…
disinilah, saya baru merasakan betapa betul peribahasa-peribahasa Indonesia yang dulu sempat saya becandain di hashtag #peribahasa atau #soalbowbow di twitter..
ini lah betul yang namanya
apa yang kita tanam itu yang kita tuai
agak sedikit ganggu sih, dalam konteks, ini cerita naik gunung, bukan cerita liburan di rumah nenek…
tapi haloo, plislah, setidaknya itu yang menggambarkan perjuangan dari kaki gunung ke puncak gunung…
semua sibuk, ada yang mendirikan tenda, ada yang masak, ada yang cuma tiduran, ada yang bersihin tas nya gara-gara ketumpahan tuwak, ada yang main gitar, ada yang nyalain lagu dari hp, ada yang diem aja cengok, dan itu AKU.. (anjis kangen gila suasana kaya gitu… inilah ini yang membuat “remember you” ngena banget sekarang)
pengen update status “aing dipuncak gunung bro..”, pengen sms mama “mam, teteh tos di luhur gunung” (mam, kakak sudah di atas gunung)…
suasana semakin mencair, bintang, kopi yang tak pernah ingkar janji, dingin tuwak, rokok, gitar, mie, persahabatan, barudak kemaren sore, jatuh cinta, pecundang, memendam, menepikan, tenda, kamera, rasa, puas, bahagia, sedih, pengorbanan, dan impian… (mungkin ada yang belum saya sebutkan, nanti saja saya tulis kalau ingat..)
kita terbawa suasana, subuh, di Gunung Api Purba, ada cerita…
yang g ada habisnya diceritakaan….
sampai pada pagi,
pagi yang perut saya sakit sekali…
pagi yang saya harus di dorong untuk naik ke atas lagi setelah pipis…
pagi yang saya ga kuat ketawa lagi, ga kuat ngobrol lagi…
pagi yang saya lewatkan di tenda…
tanpa sadar diri… (berle nya tidur)
huaaammm….
bangun dan, sepi…
ihh pada kemana dah…
saya liat obi sama pangaribuan… (mereka jaga tenda, males ke puncak bareng anak-anak, atau jaga saya yaa?? dalam hatiii..)
nih minum air panas dulu | baik banget pangaribuan.. | baik gimana, kita yang repot kalo harus gotong km ke bawah, mending cuma siapin minum doang | 
hehehhe…. saya ketawa, dan saya suka persahabatan yang seperti ini… tak terucapkan… saya tau pangaribuan sebenernya kwatirin saya (pede… )
si obi lagi main gitar, pertama liat obi itu waktu di merapi, dia sama erny, saya pikir orang-orang yang jaga pusat informasi disitu, ehh taunya kita ketemu lagi di Angkringan, dan tanpa paksaan dan ancaman, si obi ini kalo lagi main kartu, maunya ngalah terus sama lena, dengan iming-iming “kita tetangga..” dan percaya apa tidak, obi dan lena itu tetanggaan di Jakarta, di kampung rambutan yang keras itu… (hidup ini keras coy…)
obi yang sampai ke puncak mahameru, yang meninggalkan kukuh di kalimati, karna tangannya mati rasa sebelah.. oohhh kalian ini sahabat yang super… keren sekali… yang mendahului saya ke tempat yang saya puja…
bi, bisa lihat apa di mahameru ? | ga ada yang bisa diungkapin, cuma air mata, saya speechless | oh (damn bgt dah, ini kamsud toh, biar saya makin tergila-gila sama puncak legenda itu *ngomong dalam hati*) 
anak-anak yang lain, semua naik puncak gunung lagi, mereka terlihat asyik foto-foto, dan moment itu tanpa saya… miriss… oo perut, kadang kamu ga seunyu biasanyaa… tapi maafkan saya yaa perut… :)
jreng-jreng mereka datang, tiba-tiba ngajak balik… saya lihat asti dan lena… teman yang sejak 4 tahun lalu menjadi sahabat saya, kami disatukan dalam salah satu kepantiaan futsal, yang tercatat sebagai pertandingan tersukses di abad ini di IP Unpad… saya sebagai Koor Danus, Lena sebagai Koor Acara, dan Asti sebagai Koor Medic. (dan kenalkan ini Giusty bisa dipanggil Gigi sebagai sekretaris, dan Aulia bisa dipanggil Au sebagai Koor Konsumsi, dan trakhir Cristy di Danus jg)
asti dan lena yang dengan bangga setengah mati nunjukin hasil jepretan di atas, dan dengan baik hati, cowo yang kini menjadi soulmate saya, mau mengantar saya naik ke atas cuma buat poto lagi…  tapi karna kondiis perut yang belum membaik, saya menolak dengan mentah-mentah (padahal dalam hati, watur nuhun yaa bang… :) )
turun, dengan saya dibelakang dengan kukuh dan bang ali, ntah kenapa dari awal naik, diatas, dan bahkan mau turun, saya sama kukuh ga pernah akur…dan bang ali slalu membelaa… (weee„, kasian deh kukuh :p) akhirnya dalam kondisi terjal…
kuh bantuin ratu kuh | lah ngapain dibantuin bang, ngapain juga kita harus pura-pura peduli kalo kita ga peduli | 
oh gitu kuh, menyebalkan | yaa becanda kali | huuh…. 
kita masuk ketebing paling sempit se Indonesia raya, buat liat mata air yang pas nyampe, mata air itu g ngalir, terlebih ada jejak orang semedi, yang ntah di tahun berapa orang itu semedinya, yang jelas, ada kakinya… (jejak kakinya to, bukan kakinyaa)  abis gitu kita naik ke tebing lagi dan liat banyak monyet-monyet (tanpa mau menyinggung siapapun) hehhe…
setelah itu,merasa terskip kan susunan jalan kita, yang tidak tau kenapa, saya tertinggal jauh dengan anak-anak…. saya sama moko… moko yang hobi banget di poto pake kaca mata item, dan ga punya bakat jadi cover boy, bukan karena tampangnya yang terlihat agak minus, tapi karena gaya nya yang itu-itu saja… hahahha.. piss moko…
moko yang sejak dipuncak malah sibuk bersihin tasnya yang tetumpah tuwak, dan malah seneng dengerin lagu dari BB nyaa…. ehh moko anak gaul yeee… ngerii.. ehehehhe…
mok, yang lain kok ninggalin | tau nih.. | atuuh moko takut… | 
bruuk, saya jatuh lumayan terjal di tebing dan menyisakan kaki biru-biru sampai sekarang.. (tapi gpp… bahagia di atas puncak sudah mengalahkan rasa selainnya..) dan baru itulah, saya denger moko ketawa lepas… anjrit ini orang dalam hati, malah ketawa bukannya panik, liat orang jatuh, ini tebih looh ini tebing yaa, bukan selokaan… iyuuuwhhhh….
barulah, dia bilang, sini bawain satu barangnya… dalam hati “lain titatadi beulll..” (bukannya daritadi su..) hahahha…
dan ada pertanyaan paling konyol dalam periode SBY saat ini,
sakit tu?
moko, kurang ASI nih waktu bayi, hahahha..
dan oooo.. saya lihat perkampungan yang masih di bawah… dan ternyata,pas kita rasa kesasar, dibalik semak-semak munculah, sejenis monster, ehhh… hehehe.. munculah soulmate yang speaknya sih ngikutin kita dari belakang, padahal dengan yakin seyakin-yakinnya, saya dan moko ga lihat dia dari tadi.. hahaha…
sampailah kita di tempat parkir motor, dan puji Tuhan, masih ada orang yang baik kaya bapak yang pakai baju biru, yang menyediakan teh dengan merek sariwangi beserta kopi yang tak pernah ingkar janji dan gula, juga air panas… tanpa pamrih… tanda tanda jasa… tanpa iming-iming…
pak, kalo saya udah di kementerian kebudayan dan pariwisata, saya pasti inget bapak… bapak menanam kebaikan pak, mungkin juga menanam tanaman lainnya yang ada di halaman rumah bapak, yang di rusak oleh babar… maafkan kami yaa pak, nanti saya pasti inget tempat ini pak… suatu saat bapak akan menuai kebaikan yang bapak tanam… makasih bapak… kalau ada kesempatan saya mau mampir ke tempat bapak, napak tilas puncak awal keberhasilan saya nanti di Mahameru pak… saya bawain edelweiss buat bapak… insyaAllah… (amin)
perjalanan pulang…
mie ayam 5 ribu yang banyak seanjing-anjing… yang ohhh, ini menakjubkan kedua setelah puncak gunung api purba….
pulang pergi gunung api purba, telah membuat saya mengetahui bang ali, bahkan saya diberi tahu hal-hal yang sudah dia beritahu sebelumnya… sampai saya hapal betul kisahnyaa…. :)
dan kita itu sama….
malioboro…
setelah istirahat di kosan sebentar, saya dimalioboro, ada yang lain malioboro sekarang…
ada perasaan beda, ada perasaan yang berharap “smoga ga dapat tiket malam ini”
dan detik-detik menjelang pulang, kukuh yang dari awal memang sangat menyebalkan, menjadi seorang yang lumayan baiklah… setidaknya kalau ngobrol agak nyambung…
sampai pada di kopi joss, detik2 trakhir, kukuh cuma diem aja… g tau apa yang dipikrin„ bang opik, yang belum makan dari kemaren, ada bang ali, ada obi, ada lena dan ada asti…. keadaan masi ramai….
sampai pada jam 9… si kereta yang besar dan menuju bandung hendak pergi…
kita bergegas ke stasiun, sampai di pintu loket, saya lihat, mana bang ali??? bang ali kok g adaa yaa???? sampai saya harus menoleh ke kukuh, untuk memberikan tas saya yang dia bawa…
tanpa kata… saya naik ke kereta…
melewati 4 atau 5 gerbong, tiba-tiba..
RATU…. | 
bang opik memberikan korek lena yang di pinjam tadi… saya menoleh ke kanan, dan baru sadar,bang opik, kukuh dan obi, lari ngikutin kita, sampai mereka ga lihat kita lagi, dan kita lihat mereka….
dan tanpa kata , saya ambil korek dari bang opik, yang dengan suksesnya naik ke atas gerbong… itu adegan paling dramatis yang pernah ada… adegan cinta ngejar rangga.. END…
sampai pada akhirnya di kereta, saya dan asti, merasa sangat terharu… dan betul-betul terharu…
bang ali? soulmate kemana??
besok nya saya baru baca sms  bang ali
saya ga sanggup liat kalian pergi…..
baca sms kukuh
jogja seketika sepi
baca  sms bang opik
kalian jangan pada nangis, berlee…
baca sms obi
kalian hati-hati yaa…
oke… begitulah alasan kenapa begitu membekas “barudak kemarin sore” dibenak saya, dihati saya, diingatan saya, dihidup saya. kenal mereka baru 24 jam, dan banyak moment yang bahkan dari jam 9 pagi sampai jam 2 sore ini saya tuliskan tak terceritakan semuaa…. dan saya menepikan tiket mahameru untuk menulis ini.. oh.. plis semangatin saya yaa..
makasih…
kalo ada yang lebih dari makasih, saya kasih pasti buat kalian…
ratu bulqiah ulfa. kukuh jualianto gunadi. muhamad fadlu robby. wiratmoko yanwar. ali akbar siregar. topan harahap. taufiq siregar. wirasti sarasati. ali akbar harahap. lena daniyati
irememberyou.

 

Dari RATU tuk Sebuah pencapain dalam persahabatan...

October 19, 2011
      Tickets for Mahameru


bang ali, kukuh, bang opik, obi, pangaribuan, babar, moko…
ini tiketnya sudah jadi…
makasih yaa, makasiiih yaa„sek.. yoo..sek..

  1. Tiketnya sudah ditangan !!! tiket yang tidak lain tidak bukan adalah si 236 halaman yang berfont times new roman!! mereka…(bukan si 236)  janji mau nunjukin mahameru ke saya.. mereka janji mau nganter, asal serahkan dulu tiketnya (yang ini si 236) !! nih saya kasih nih.. saya sudah selesaikan..!!!
    gara2 doktrin itu, saya ga pernah update status “mau sidang” “mau draft” “mau UP”, haha, karena saya mengibaratkan ketiga hal besar tersebut menjadi rangkaian perjalananan Semeru, jadi seperti inilah tweet-tweet saya..
    “IBARAT MAHAMERU, SEKARANG SAYA DI RANU KUMBOLO”
    ini pas saya lagi revisian dan bimbingan setelah UP…
    “IBARAT MAHAMERU, SEKARANG SAYA DI KALIMATI”
    itu pas saya draft…
    “IBARAT MAHAMERU, SEKARANG SAYA DI ARCAPADA”
    itu pas saya sidang…
    “IBARAT MAHAMERU, SEKARANG SAYA SUDAH PUNCAK MAHAMERU”
    ini pas abis sidang.. :)
    Tunggu yaa teman-teman menggapai puncak… tiket ini ga ada basinya kok…
    saya harus kesana.. saya harus speechless kaya obiii…tapi jangan sampai mati rasa kaya kukuh di kalimati.. atau jangan sampai hipotemia kaya saya di puncak prau.. atau jangan sampai kram kaya bang ali di perjalanan menuju prau.. saya harus kuat yaa… kuat… sekuat-kuatnya kuat.. kita harus kuat„ seperti di puncak GUNUNG API PURBA…:D
    kita bisa…

    saya haturkan terima kasih, saya pikir mahameru cuma bakal jadi angan aja, kalian selalu menyemangati saya, kirim YM, sms, Email, bbm, isinya..
    semangat untuk Tiket Mahameru..
    ga kerasa, post tumblr ini, post ke-4 tentang kalian.. oia, masih ada di draft cerita kita di Prau„ si 236 kemarin2 menghambat untuk post berjudul “ceritanya baru di mulai”… suatu saat akan di publish… jika memang sudah waktunya..
    saya janji sama bang ali, saya akan selalu jadi penulis, kisah nge-TRIP kita…
    saya ga sabar, nulis cerita kita di semeru..
    kisah yang saya awali dengan kalimat..
    STASIUN MALANG KOTA BARU…..
    aminnn…
    :) makasih yaa, selalu ada cerita manis setiap kita ngeTrip, terima kasih selalu mau menampung kita di Jogyakarta… terima kasih, selalu ada yang ga bisa di beli setiap petualangan kita… terima kasih telah mengiming-imingi saya mahameru, menambah 1 alasan saya menyelesaikan tiket ini secepatnya…

    KOPI TAK PERNAH INGKAR JANJI, SAMA HALNYA KITA..
    *tinggal diklik cendolnya, gampang, gitu aja ribet ! :sotoy: :nohope: :hammer:

Altar Kerinduan #3 Stasiun_Pergi untuk kembali


By : Ridho, Eka, Taufiq
Kasih ku akan pergi
meninggalkan dirimu di sini
keretaku akan segera tiba
mengantarku kedalam mimpiku..
wo ho wo ho...
saat bersamaku
ku pergi tuk mewujudkan semua mimpi didalam keinginanku
ku akan segera tiba d'kotaku
mewujudkan semua mimpi atas perjuanganku
ku ingin selalu bersamamu walau hanya untuk
"mengenang segala kerinduan tentangku & dirimu"

Altar Kerinduan #1

 

Altar Kerinduan #1
Nyanyian Puisi
Puisi/Lyric : Taufiq_phb, Ratu Bulqiah Ulfa
Vocal : Ridho Mukti

perlahan sakit terlumat saat ragaku hilang bangkitkan aku atas perjuanganmu
kelak jemariku ini akan merayap di sela tangamu,
tanpa perlu menunggu gerimis waktu
aku menangis di pelukanmu di bawah rintihan hujan
boleh minta tolong? jangan terlalu sebentar bersamaku.
itu saja…
bila waktu dapat berbicara, dan angin bisa menyampaikan kerinduanku akan tentangmu
hingga menusuk masuk di telinga, hingga menancap di hatimu.
hapus semua keraguan akan tentangku
ku harap menjadi ringan seperti kapas, agar angin bisa meniupku sedekat kau bernafas…
ku harap kisah kita tak berakhir di kotaku
Di kotaku.
Hujan dijadikan cindera mata Boleh kau bawa pulang, Tapi buat sendiri pelanginya
Aku tak bisa menggengam sendiri, aku butuh bantuanmu
matamu terlalu ampuh, aku seketika lumpuh
tatap mataku, pegang erat tanganku kita berlabuh di kota Jogja
ketika waktu mengakhiri pelabuhan rindu..
Cermin jiwaku akan selalu menghantuimu disaat kamu terjaga

Saturday, February 4, 2012

New Selo Merapi

2010
New Selo Merapi

Nyanyian puisi - Puncak Mahameru

Altar Kerinduan #2
Taufiq_phb feat Ridho Mukti Aji
syair/lirik :

di puncak mahameru
ingin aku kembali di pelukmu
merasakan dingin yang merambat diantara ranu kumbolo
menyaksikan ilalang yang bergoyang di hamparan oro oro ombo
yg dapat ku rasakan segar embun di puncuk cemarah
diantara indah pagi cemoro kandang
hingga aku bisa lepas dan bebas
berteriak lantang memaki hari yang memenjara sepi
tidak ada seorang pun yang menggangu
saat aku berada diantara arcopodo
aku rindu kamu, mahameruku..
aku rindu lembut jemarimu
membelai halus diantara rapuhnya frame tendaku
aku tak pernah takut akan terjal setapakmu
aku hanya takut tak sempat melepasmu rindu bersamamu
di puncak mahameru..