Wednesday, November 17, 2010

Tak ada harapan


lepas terbang melayang yeah..
lepaskan kepenatan..
teriaklah hempaskan semua kejenuhan, basahkan pikiran ini dekatlah & menyatu dengan derasnya air terjun yg jatuh membasahi tubuh berlumur noda..

Mungkin kah dia ??

Maaf cuma berkhayal saja..
mungkin kamu baca tulisan ini sepenuhnya ungkapan hati terbesar untukmu dan kubawa perasaan ini ke pulau lombok bersamamu suatu hari nanti.

Tuesday, November 9, 2010

Publish and Archive

Klayar beach with Backpacker Community




Download Lagu Terbaru

  1. Saykoji-ApaKubilang
  2. FIRMAN-Kehilangan
  3. Kotak-Energi
  4. SHEILAON7-HARIBERSAMANYA
  5. dMasiv-ApaSalahku
  6. Iwan Fals-Jendral Tua
  7. Slank_Krisis_Air

14.03 [terjadi gempa di jogja]

Gempa Mag:5.6 SR,09-Nov-10 14:03:27 WIB,10 Km,(125 km BaratDaya BANTUL-DIY ) (BMKG)



JOGJA - Gempa berkekuatan 5,6 skala ricter (SR) mengguncang Jogjakarta dan Bantul. Gempa itu terjadi pukul 14.03 WIb, Selasa (9/11). Lokasi gempa terjadi di posisi 8,98 LS dan 110,08 BT. Kedalaman sekitar 10 Km, berada di jarak 125 Km barat daya Bantul-DIY.



Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa itu tidak berpotensi terjadinya tsunami. Warga sempat panik dan berhamburan ke luar rumah, begitu pula warga di pengungsian sempat panik. Namun, dijelaskan petugas tidak ada potensi tsunami, warga mulai tenang.


Pihak BMKG menegaskan, tidak ada hubungan antara gempa dengan letusan Gunung Merapi. Posisi Jogja yang terletak di garis khatulistiwa memang rawan gempa. Kejadian gempa dahsyat beberapa tahun lalu merupakan contoh bahwa Jogja berada satu garis dengan Tasikmalaya dan Sumatera Barat, hingga Aceh yang kerap terjadi gempa.


Kendati tak menimbulkan korban, gempa di kota pelajar itu sempat membuat pepohonan dan tiang lampu jalan bergoyang. Warga pun tetap waspada bila ada gempa susulan.

Monday, November 8, 2010

Diam bukan berarti BATU

Seorang pemuda anak ke-3 dari empat bersaudara mencoba bangkit dari keterpurukkan disaat pikiran terasuki sebuah hal kebodohan duniawi dan segela hal rintangan hidup dan mencoba menemukan titik terang. pemuda ini terlahir dengan segela kecukupan dari keluarga yang sederhana dimasa kecil nya,pada suatu ketika anak ini meninggalkan kampung halaman demi masa depan serta tuntunan dari keluarga nya. dalam perjalanan meninggalkan kampung halaman meninggalkan tangis air mata tak ternilai harga nya untuk ibu. malam itu pemuda itu melangkahkan kaki  meninggalkan hangatnya seru redam kerinduan keluarga dan kampung halaman. kaki nya melangkah bergerak memasukki bus dengan sodara sepupu nya.

Sewaktu perjalanan menuju kota yang di tuju pemuda ini masih terpikir tentang kedua orang tua dan belum siap berpisah demi kewajiban dan tuntunan keluarga maka pemuda ini menacapkan tekad yang tinggi untuk mendapatkan suatu hal2 belum terpikir oleh untuk menuju hari esok, kota yang banyak di idam-idamkan sebagai kota pelajar dan mempunyai citra yang bagus kebudayaan kental dengan santun dan sapahnya. 

Melangkahkan kaki pertama kali di kota itu...bergegas menuju rumah kontrakan dan beristirahat untuk menghilangkan lelah semasa perjalanan menempuh 3 hari 3 malam.

Hari pertama di kota itu..
Terbangun dari lelapnya tidur pemuda ini di ajak oleh sodara kandung nya melihat-lihat suasana jogja,kota itu memang sempurna dengan kebudayaan yang masih kental,lingkungan yang ramah dan masih terjaga.

Tes masuk SMP..
selepas menikmati hiburan tak seberapa menikmati suasana kota itu, menuju sebuah gedung sekolah cukup lumayan bagus rating nya,pemuda ini menghabiskan waktu beberapa jam mengikuti tes dengan segenap ilmu dia dapatkan di kampung halaman dan bermodalkan Ijazah,Nem sekolah cukup bagus.

Tiba hari besok, lirih terdengar hembusan nafas pemuda ini untuk melihat hasil tes yang dilalui hari kemarin,di temani kk nya menuju gedung sekolah di impikan nya,,sesampai di gedung sekolah pemuda ini berjalan melangkahkan kaki nya perhentakkan melihat papan pengumaman. Terdiam sejenak pemuda melihat nama nya di papan pengumuman,pemuda ini tidak yakin bahwa di papan pengumuman itu nama nya,dia memutarkan balik lagi badan nya mencoba melihat papan pengumuman itu dan ternyata itu bukan nama nya, nem yang tinggi tak bernilai harganya oleh pemuda ini karena di kurangi -1 untuk pendatang menuntut ilmu di sekolah Negeri yang di impikanya. Nasib berkata lain pemuda ini masuk dalam cadangan 35% masih ada harapan bisa menuntut ilmu di sekolah itu.

to be continue

Iwan Fals






Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir 3 September 1961 di Jakarta) adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia.

Lewat lagu-lagunya, ia "memotret" suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain.

Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.

Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum "akar rumput". Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalama paduan suara sekolah.

Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.

Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, Nana Krip dan diproduksi oleh ABC Records, tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.

Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah ke rumah, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.

Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal karirnya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan pada pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.[rujukan?]

Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di sebuah stasiun radio yang sekarang sudah tidak mengudara lagi. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas negara.[rujukan?] Beberapa konser musiknya pada tahun 80-an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.

Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror.[rujukan?] Hanya segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.

Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karir Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.[rujukan?]

Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan disela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personil SWAMI.

Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun bandnya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.[rujukan?]



Keluarga


Iwan lahir dari Lies (ibu) dan mempunyai ayah tiri Haryoso (almarhum). Iwan menikahi Rosanna (Mbak Yos) dan mempunyai anak Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Basae, dan Rayya Rambu Robbani.

Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trade mark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok Bunga dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya.

Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini, yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1981 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1981).

Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul Anissa pada tahun 1986. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal menyertakannya. Pada cover album Aku Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata Anissa.

Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok Jawa Barat. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri.(

Pada tahun 2002 Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kematian Galang Rambu Anarki. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya.

Sejak meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa berbeda. Dia tidak segarang dan seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya terkesan lebih dewasa dan puitis.[rujukan?] Iwan Fals juga lebih banyak membawakan lagu-lagu bertema cinta baik karangannya sendiri maupun dari orang lain.

Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals dianugrahi seorang anak lelaki yang diberi nama Rayya Rambu Robbani. Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals.[rujukan?]

Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan Fals juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal dunia Iwan Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. Sekarang dia berpenampilan lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir juga kumis dan jenggot yang dihilangkan. Dari sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukkan pada setiap kesempatan tampil di depan publik, sangat jauh berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal.

Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rossana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarir.

Pendidikan

* SMPN 5 Bandung
* SMAK BPK Bandung
* STP (Sekolah Tinggi Publisistik, sekarang IISIP)
* Institut Kesenian Jakarta (IKJ)

Diskografi

Tidak seluruh album yang dikeluarkan Iwan Fals berisi lagu baru. Pada tahun-tahun terakhir, Iwan Fals sering mengeluarkan rilis ulang lagu-lagu lamanya, baik dengan aransemen asli maupun dengan aransemen ulang. Pada tahun-tahun terakhir ini pula Iwan Fals lebih banyak memilih berkolaborasi dengan musisi muda berbakat.

Banyak lagu Iwan Fals yang tidak dijual secara bebas. Lagu-lagu tersebut menjadi koleksi ekslusif para penggemarnya dan kebanyakan direkam secara live. Beberapa lagu Iwan Fals yang tidak dikomersialkan seperti lagu "Pulanglah" yang dinyanyikan khusus untuk almarhum Munir ternyata sangat digemari yang akhirnya direkam ulang dan dimasukkan kedalam album terbarunya yang beredar di tahun 2007.



Album Baru Iwan Fals - Keseimbangan [2010]
- Jendral Tua
-Tanam siram tanam
-Malahayati
-Sepak bola
-Hutanku